Kritik Normatif Arsitektur "The Ubud"


Bangunan ini merupakan mix use building dengan fungsi utama adalah sebagai restoran Bebek Bengil, masakan khas Ubud, Bali. Bangunan karya arsitek TWS & Partners ini berlokasi di Jakarta dan selesai dibangun pada tahun 2007 diatas lahan seluas 1500 meter persegi. Secara visual bangunan ini mempertahankan identitas Bali dan menggabungkannya dengan sentuhan modern kota Jakarta.

Sebagai bangunan yang berdiri di kota Jakarta yang merupakan kota metropolitan dengan penduduk dan lingkungan yang modern, arsitektur The Ubud dapat dikatakan telah mengikuti model dan standard bangunan yang berdiri di kota Jakarta.  Seperti kita ketahui, Jakarta merupakan kota dengan arsitektur yang maju dan modern. The Ubud secara visual dapat disandingkan dengan bangunan-bangunan lain di kota Jakarta. Pemakaian curtain glass pada fasad bangunan utama disusun seperti susunan bata merah khas arsitektur Bali, membuat The Ubud tampak lebih modern namun tidak meninggalkan unsur tradisional Bali.

Seperti halnya dengan bangunan restoran lain, bangunan ini memiliki ruang-ruang makan, lobby, bar, toilet, dapur, mess karyawan, serta terdapat ruang kantor / office sesuai dengan tipe bangunan mix use. Bangunan ini juga memiliki inner courtyard yang berfungsi sebagai urban oasis dan dirancang dengan tipe lansekap tropis.


Di courtyard ini terdapat saung-saung dengan desain khas arsitektur Bali. Serta adanya tanaman-tanaman tropis seperti pohon palem membuat courtyard ini sesuai dengan tipe lansekap tropis yang menjadi ciri khas arsitektur Bali.

Dwika Risqi
Depok, 20 Januari 2019

Thanks to:
https://www.archdaily.com/40754/the-ubud-tws-partners

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Analogi dalam Arsitektur

Kawasan Budaya Jetayu Kota Pekalongan

Hutan Kota Bumi Perkemahan Cibubur